Apa bacaan yang bagus dibaca ketika bangkit dari rukuk, yaitu saat iktidal.
Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani
Kitab Shalat
بَابُ صِفَةِ الصَّلاَةِ
Bacaan Setelah Bangkit dari Rukuk
Hadits #296
عَنْ أَبي سَعيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ قَالَ: «اللّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّموَاتِ ومِلْءَ الأرْضِ، وَمِلءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ ـ وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ اللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِي لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ» رَوَاهُ مُسْلمٌ.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika telah mengangkat kepalanya dari rukuk, beliau berdoa ‘ALLOHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL-AS-SAMAWAATI WA MIL-AL ARDHI WA MIL-A MAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU, AHLATS TSANAA-I WAL MAJDI AHAQQU MAA QOOLAL ‘ABDU’ WA KULLUNAA LAKA ‘ABDUN. ALLOHUMMA LAA MAANI’A LIMAA A’THOITA, WA LAA MU’THIYA LIMAA MANA’TA, WA LAA YANFA’U DZAL JADDI MINKAL JADDU’ (artinya: Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagi-Mu sepenuh langit dan bumi, sepenuh apa yang Engkau kehendaki. Engkaulah pemilik pujian dan kemuliaan segala yang diucapkan oleh hamba. Kami semua menghambakan diri kepada-Mu. Ya Allah, tidak ada yang kuasa menolak apa yang Engkau cegah, dan tidak bermanfaat kekayaan bagi yang memiliki kekayaan karena kekayaan itu dari Engkau juga).” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 477]
Faedah hadits
- Hadits ini jadi dalil disyariatkannya membaca dzikir di atas bakda rukuk (saat iktidal).
- Bacaan tersebut diperintahkan untuk dibaca oleh imam, makmum, dan munfarid (orang yang shalat sendirian), berlaku pula untuk shalat wajib maupun shalat sunnah.
- Bacaan tersebut berisi pujian kepada Allah, penyandaran kesempurnaan kepada Allah, meyakini bahwa Allah memiliki kemampuan dan keagungan yang sempurna, dan Allah itu Esa dalam mengatur makhluk-Nya.
Referensi:
Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:97-102.
—
Selasa pagi, 30 Jumadal Ula 1443 H, 4 Januari 2022
@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul
Artikel Rumaysho.Com
Artikel asli: https://rumaysho.com/31632-bulughul-maram-shalat-bacaan-setelah-bangkit-dari-rukuk-iktidal.html