Beranda | Artikel
Bulughul Maram - Shalat: Bacaan Setelah Bangkit dari Rukuk (Iktidal)
Selasa, 4 Januari 2022

Apa bacaan yang bagus dibaca ketika bangkit dari rukuk, yaitu saat iktidal.

 

Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani

Kitab Shalat

بَابُ صِفَةِ الصَّلاَةِ

Bab Sifat Shalat

 

Bacaan Setelah Bangkit dari Rukuk

Hadits #296

عَنْ أَبي سَعيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا رَفَعَ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ قَالَ: «اللّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّموَاتِ ومِلْءَ الأرْضِ، وَمِلءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ، أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالمَجْدِ، أَحَقُّ مَا قَالَ الْعَبْدُ ـ وَكُلُّنَا لَكَ عَبْدٌ اللّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِي لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الجَدُّ» رَوَاهُ مُسْلمٌ.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika telah mengangkat kepalanya dari rukuk, beliau berdoa ‘ALLOHUMMA ROBBANAA LAKAL HAMDU MIL-AS-SAMAWAATI WA MIL-AL ARDHI WA MIL-A MAA SYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU, AHLATS TSANAA-I WAL MAJDI AHAQQU MAA QOOLAL ‘ABDU’ WA KULLUNAA LAKA ‘ABDUN. ALLOHUMMA LAA MAANI’A LIMAA A’THOITA, WA LAA MU’THIYA LIMAA MANA’TA, WA LAA YANFA’U DZAL JADDI MINKAL JADDU’ (artinya: Ya Allah, Rabb kami, segala puji bagi-Mu sepenuh langit dan bumi, sepenuh apa yang Engkau kehendaki. Engkaulah pemilik pujian dan kemuliaan segala yang diucapkan oleh hamba. Kami semua menghambakan diri kepada-Mu. Ya Allah, tidak ada yang kuasa menolak apa yang Engkau cegah, dan tidak bermanfaat kekayaan bagi yang memiliki kekayaan karena kekayaan itu dari Engkau juga).” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 477]

 

Faedah hadits

  1. Hadits ini jadi dalil disyariatkannya membaca dzikir di atas bakda rukuk (saat iktidal).
  2. Bacaan tersebut diperintahkan untuk dibaca oleh imam, makmum, dan munfarid (orang yang shalat sendirian), berlaku pula untuk shalat wajib maupun shalat sunnah.
  3. Bacaan tersebut berisi pujian kepada Allah, penyandaran kesempurnaan kepada Allah, meyakini bahwa Allah memiliki kemampuan dan keagungan yang sempurna, dan Allah itu Esa dalam mengatur makhluk-Nya.

 

Referensi:

Minhah Al-‘Allam fi Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan pertama, Tahun 1432 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. Jilid Ketiga. 3:97-102.

 

Selasa pagi, 30 Jumadal Ula 1443 H, 4 Januari 2022

@ Darush Sholihin Panggang Gunungkidul

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com

 


Artikel asli: https://rumaysho.com/31632-bulughul-maram-shalat-bacaan-setelah-bangkit-dari-rukuk-iktidal.html